Monday, November 4, 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN CACING GELANG
Description: Description: F:\Logo UNY\UNY (4).jpg

Disusun oleh:
Sarah Rahmawati        13312241043
Vera Rosdianawati      13312241048
Nurlina Rafidah            13312241xxx

PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum biologi dasar yang berjudul “Pengaruh Pemberian Beberapa Macam Daun terhadap Pertumbuhan Cacing Gelang ” yang telah disetujui dan disahkan pada :
Hari/tanggal  : Kamis, 31 Oktober 2013
Pukul             : 13.00-14.40 WIB
Tempat           : Laboratorium Biologi Dasar


Yogyakarta, 31 Oktober 2013

Asisten,                                                                                  Praktikan,





Dosen Pengampu


A.   Latar Belakang

B.   Tujuan
Mengindentifikasi daun yang paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan cacing gelang
C.   Rumusan Masalah
Apa jenis daun yang paling baik untuk pertumbuhan cacing gelang?
D.   Hipotesis
Jenis daun yang paling baik untuk pertumbuhan cacing gelang adalah daun bayam.
E.   Dasar Teori
Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang dalam tanah. Kehidupan hewan tanah sangat bergantung pada habitatnya, karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Faktor lingkungan abiotik dibagi atas faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika antara lain ialah suhu, kadar air, porositas, dan tekstur tanah. Faktor kimia antara lain ialah salinitas, pH, kadar organik tanah, dan unsur-unsur mineral tanah. Faktor lingkungan biotik dalam tanah adalah organisme lain yang juga terdapat di habitatnya seperti mikroflora, tumbuh-tumbuhan, dan golongan hewan lainnya.
Kelompok hewan tanah sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari Protozoa, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata.
Phylum Annelida berbeda dengan cacing lainnya, Annelida memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1.      Rongga tubuh, saluran pencernaan makanan dan dinding tubuh merupakan coelom yang sebenarnya, dilapisi oleh epidermis yang biasanya disebut peritonium.
2.      Tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameri atau somit atau gelang.
3.      Pada bagian anterior terdapat ruas prae oral, yang disebut prostomium.
4.      Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion, dimana tiap-tiap ganglion dihubungkan oleh sepasang saraf sehingga disebut sistem saraf tangga tali.
5.      Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari chitine.
6.      Pada rongga tubuh terdapat sekat chitine yang disebut septum.
Berikut ini adalah pembagian klas dari filum Annelida
1.     Klas Chaetopoda
Caetopoda hidup di air laut, air tawar atau tanah yang basah. Adanya ruas yang mudah dilihat sehingga tiap-tiap ruas dipisahkan oleh septa, dan mempunyai coelom yang sebenarnya.
a.     Ordo Polychaeta
Hidup dalam air laut mempunyai banyak setae. Jenis kelamin terpisah dan larvanya disebut larva trochophor, yaitu larva yang tidak bisa bergerak sendiri hanya terbawa oleh plankton.
Contoh : Nereis virens
b.     Ordo Oligochaeta
Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air tawar. Hanya memiliki sedikit setae dan sedikit parapoda. Pada bagian kepala tidak ada appendage (tambahan), hermaprodit dan tidak mempunyai larva trochophor. Pada tingkat tertentu dapat menyuburkan tanah.
Contoh : Lumbricus terrestris
2.     Klas Archiannelida
Merupakan Annelida laut yang kecil tak memiliki setae, tidak memiliki parapoda.
Contoh : Pollygordius appendiculatus
3.     Klas Hirudinae
Merupakan Annelida pipih dorso-ventral, tidak mempunyai prostomium. Biasanya tubuh terdiri dari 32 segmen, mempunyai alat penghisap; pada akhir prosterior tubuh tidak memiliki setae, parapoda dan hermaprodit. Coelomnya kecil karena tidak mempunyai jaringan mesenchym
Contoh : Hirudo medicinalis
           
Alat pencernaan Annelida terdiri atas rongga mulut, pharynx, oesophagus, Crop, Gizzard atau Ventriculud, Intestinum, dan Anus.
Makanan cacing tanah terdiri atas daun-daunan, sisa tumbuh-tumbuhan atau hewan yang ada di dalam tanah. Materi-materi tersebut dikumpulkan pada malam hari dimana hewan-hewan tersebut aktif keluar dari persembunyiannya dan menggaruk-garuk tanah dengan ekornya.
Berikut ini adalah beberapa kandungan daun singkong, daun sawi hijau, daun bayam dan daun kangkung.

No
Jenis
Kandungan Kimia
Manfaat
1
Daun singkong (Manihot utilissima)
Daun singkong mengandung vitamin A dan C, serta kalsium yang dosisnya rata-rata lebh tinggi dibandingkan dengan sayuran daun lain.
(Lukas T Adi,  2007:120)
Daun singkong berkhasiat sebagai antioksidan yang mencegah proses penuaan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan mencegah penyakit tulang seperti remetik dan asam urat. Selain itu, daun singkong juga berkhasiat sebagai antikanker, mencegah konstipasi dan anemia, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
(Lukas T Adi, 2007:120)
2
Daun Sawi Hijau (Brassica juncea)
Sawi mengandung asama-asam amino (triptofan, treonin, isoleusin), kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1, dan C.
(Sri Haryanto, 2006:66)
Sawi dapat mengobati kepala pening, haid tidak teratur, dan keputihan.
(Sri Haryanto, 2006:66)
3
Daun Bayam (Amarathus sp.)
Bayam merupakan sumber vitamin A dan C, serta mineral Fe, Ca, dan K. Kandungan besinya (Fe) cukup tinggi, 2 kali lebih banyak daripada sayuran lainnya. Selain itu, bayam juga mengandung karotenoid, klorofil, dan senyawa nitrosamine.
(Lukas T Adi, 2007:118)
Bayam baik untuk kesehatan limpa, urine, sistem pencernaan, dan mengurangi resiko kanker paru.
(Lukas T Adi, 2007:118)
4
Daun Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk)
Kangkung mengandung saponin, flavonoida, polifenol, karotenoid, vitamin A dan C, mineral besi, kalsium, serta fosfor dan kalori.
(Lukas T Adi, 2007:123)
Daun kangkung berkhasiat sebagai obat sulit tidur, mencegah konstipasi dan menurunkan tegangan saraf, secara tidak langsung dapat meredakan sakit akibat tekanan darah tinggi.
(Lukas T Adi, 2007:123)

F.    Metode Praktikum
1.  Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat      : Depan Laboratorium Biologi FMIPA UNY
Waktu        : 7-11 Oktober 2013
2.  Alat dan Bahan
a.  Cacing gelang
b.  Serbuk daun yang sudah dikeringkan (daun singkong, daun sawi hijau, daun bayam, daun kangkung)
c.   Tanah
d.  Sendok
e.  Botol aqua
f.    Timbangan
3.  Prosedur
a.  Mengumpulkan beberapa ekor cacing gelang
b.  Menyiapkan 8 botol aqua kosong berukuran 600 ml
c.   Memasukkan 15 sendok tanah kedalam setiap botol
d.  Menimbang dan mencatat berat awal cacing
e.  Memasukkan serbuk daun singkong ke dalam botol 1 dan 2, serbuk daun sawi ke dalam botol 3 dan 4, serbuk daun bayam ke dalam botol 5 dan 6, serbuk daun kangkung, lalu memastikan tercampur rata dengan tanah
f.    Memasukkan cacing yang telah ditimbang ke dalam botol, masing-masing botol 3 cacing
g.  Membiarkan cacing selama 5 hari, lalu menimbang berat akhir cacing dan mencatat hasilnya
G.   Hasil dan Pembahasan
Serbuk Daun
Botol
Cacing
Berat Awal (gram)
Berat Akhir (gram)
Pertambahan Berat
Rata-rata Pertambahan Berat
Serbuk Daun Singkong
1
1
2,73
3,35
0,62
-
2
2,30
2,62
0,32
3
2,40
3,13
0,73
2
1
3,54
mati
-
2
3,57
mati
-
3
2,58
3,53
0,95
Serbuk Daun Sawi Hijau
3
1
2,65
3,39
0,74
0,53
2
2,98
3,66
0,68
3
2,30
2,79
0,49
4
1
2,31
2,68
0,37
2
1,93
2,36
0,43
3
2,43
2,87
0,44
Serbuk Daun Bayam
5
1
2,28
2,88
0,60
0,35
2
2,26
2,75
0,49
3
2,68
2,97
0,29
6
1
1,56
1,77
0,21
2
2,55
2,79
0,24
3
2,16
2,45
0,29
Serbuk Daun Kangkung
7
1
2,26
2,80
0,54
0,40
2
2,49
2,88
0,39
3
1,56
1,79
0,23
8
1
1,99
2,36
0,37
2
2,61
3,18
0,57
3
1,37
1,69
0,32

Berdasarkan tabel hasil percobaan diketahui bahwa rata-rata pertambahan berat cacing yang paling besar adalah cacing yang diberi makan dengan serbuk daun sawi hijau. Jadi, jenis daun yang paling baik untuk pertumbuhan cacing gelang adalah daun sawi hijau. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yaitu jenis daun yang paling baik untuk pertumbuhan cacing gelang adalah daun bayam.
Hal ini karena daun sawi hijau mengandung kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi tergolong dalam kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan dan serat pangan (dietaryfiber). Kandungan vitamin K pada sawi sangat tinggi, yaitu mencapai 419,3 mkg per cangkir. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam kategori excellent sebagai sumber vitamin E. Mangan sangat esensial untuk proses metabolisme tubuh, sedangkan triptotan merupakan protein utama penghubung antarsaraf dan pengatur pola kebiasaan (neurobehaviour} yang berdampak kepada pola makan, kesadaran, persepsi atas rasa sakit, dan pola tidur. Isoleusin menyediakan energi. Jadi, cacing yang diberi makan dengan daun yang mengandung Triptofan akan lebih tenang dan memiliki pola makan yang baik.
Sementara daun bayam bersifat bersifat laksatif (pencahar), baik digunakan untuk diet mengurangi berat badan. (Lukas T Adi, 2007:118) Laksatif atau urus-urus atau pencahar ringan adalah obat yang berkhasiat untuk memperlancar pengeluaran isi usus. Disebut juga sebagai aperients dan aperitive.
Pada botol 2 dengan pemberian makanan serbuk daun singkong, terdapat 2 cacing yang mati. Hal ini terjadi karena daun singkong mengandung senyawa antinutrisi yang membatasi penggunaan daun singkong adalah kandungan hidrogen sianida (HCN), tannin dan asam fitat. Sianida adalah senyawa toksik pada tanaman singkong yang terdapat dalam tanaman dalam bentuk glukosida sianogenik.  Kandungan Asam sianida (HCN) dalam daun singkong merupakan salah satu senyawa pembatas dalam penggunaan daun singkong sebagai pakan ternak. Interval jumlah kandungan HCN pada daun singkong umumnya berkisar antara 20 sampai 80 mg per 100 g berat segar daun singkong, atau dari 800 sampai 3.200 mg/kg bahan kering (BK). Komposisi HCN pada daun singkong lebih tinggi dibandingkan dengan umbi singkong (Ravindran, 1992). Varietas dan tingkat kematangan adalah faktor utama penyebab variasi dari komposisi sianida (CN) dari daun singkong (Chhayet al., 2001). HCN dalam jumlah lebih dari 1 mg/kg bb per hari dapat menimbulkan gangguan kesehatan. HCN terbentuk dari senyawa glikosida sianogenik singkong yaitu linamarin dan lotaustralin.  Tetapi proses pengolahan dapat mengurangi kadar HCN yang terbentuk, seperti kombinasi pemotongan dan pengeringan dapat mengurangi tingkat HCN hingga level yang tidak berbahaya. Oleh karena itu proses pengolahan sangat penting untuk mengurangi bahaya HCN.
H.   Kesimpulan dan Saran
1.  Kesimpulan
Jenis daun yang paling baik untuk pertumbuhan cacing gelang adalah daun sawi hijau.
2.  Saran
Cacing gelang bermanfaat sebagai obat typhus, disarankan kepada para peternak cacing gelang agar menggunakan daun sawi hijau untuk pemberian makanan terhadap cacing gelang.








DAFTAR PUSTAKA
Adi, Lukas T. 2007. Terapi Herbal Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta : PT AgroMedia Pustaka.
Arisman. 2009. Keracunan Makanan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Haryanto, Sri. 2006. Sehat dan Bugar Secara Alamai. Depok : WismaHijau.
Jasin, Maskoeri. 1984. Zoologi Invertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.
Beck, D Elden. Braithwate, Lee F. 1968. Invertebrate Zoology Third Editon. Utah : Burgess Publishing Company.
Suin, Nurdin Muhammad. 1989. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta : Bumi Aksara.
Manfaat dan Kandungan Sawi. Diunduh dari http://minumanbandrek.blogspot.com/2013/07/manfaat-dan-kandungan-sawi.html pada 30 Oktober 2013
Hernandy, Enjang. Asam Amino Komponen Penyusun Protein. Diunduh dari http://hernandhyhidayat.wordpress.com/asam-amino-komponen-penyusun-protein/ pada 30 Oktober 2013
Amazine. Jenis Asam Amino: Ketahui Fungsi 11 Asam Amino Terpenting. Diunduh dari http://www.amazine.co/18035/jenis-asam-amino-ketahui-fungsi-11-asam-amino-terpenting/ pada 30 Oktober 2013
Anindita, Ahimsa Yoga. 2011. Interna - Gastroenterohepatologi – Laksatif. Diunduh dari http://dokterahimsa.blogspot.com/2011/12/interna-gastroenterohepatologi-laksatif.html pada 30 Oktober 2013
Arifin, Muhammad Nur. 2012. Kandungan dan Manfaat Daun Singkong. Diunduh dari https://plus.google.com/113864666130457580668/posts/FxrqqLCq4cf pada 30 Oktober 2013
LAMPIRAN








No comments:

Post a Comment