1.
Cara menyimpan
mikroskop
Alat
yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik
masing-masing. Perlakuan yang salah dalam menyimpan alat di laboratorium dapat menyebabkan
kerusakan alat. Cara memperlakukan alat di laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di laboratorium (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2011:22) yaitu :
a.
Aman
Alat
yang mudah dibawa, harganya mahal, peka dan mudah rusak, hendaknya
disimpan tersendiri dalam laci atau
lemari yang terkunci supaya aman dari pencuri dan kerusakan.
b. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat, maka
alat tersebut perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap
tempat penyimpanan alat (lemari, rak
atau laci).
c.
Mudah
dicapai/diambil
Alat
yang sering digunakan hendaknya disimpan sedemikian sehingga mudah diambil dan
dikembalikan.
Mikroskop merupakan
alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban, di daerah
yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus hati-hati, karena
pada daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan besar akan ditumbuhi
jamur.
Pemeliharaan
mikroskop sangat diperlukan dalam rangka kesinambungan kegiatan laboratorium yang membutuhkan
mikroskop sebagai alat bantu. Beberapa hal
yang harus diperhatikan terkait pemeliharaan mikroskop (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:57-59) antara lain :
a. Mikroskop harus
disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa. Untuk menciptakan lingkungan
tempat penyimpanan mikroskop tidak
lembab, lemari atau kotak tempat
mikroskop disimpan harus diberi silika gel
yang bersifat higroskopis. Selain itu dapat pula diberi lampu untuk
mencegah tumbuhnya jamur.
b. Sebelum menyimpan
mikroskop, bersihkan selalu mikroskop yang telah dipakai. Jangan sekali-kali
menyimpan mikroskop yang preparatnya masih tertinggal di atas meja mikroskop.
Selain merupakan pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada
preparat yang pada akhirnya akan mengkontaminasi lensa.
c. Sebelum menyimpan mikroskop,
lensa objektif diauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, lampu
dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (untuk mikroskop listrik).
2.
Cara menggunakan
mikroskop
Berikut ini cara menggunakan mikroskop yang benar dan
benar (Departemen Pendidikan Nasional, 2008) :
a. Meletakkan
mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa
sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.
b.
Memutar revolver sehingga lensa obyektif dengan
perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang
ditandai bunyi ‘klik’pada revolver.
c. Mengatur cermin dan
diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak
terang berbentuk bulat (lapang pandang).
d.
Menempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.
e.
Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara
memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam atau
memfokuskan memutar pemutar halus.
f. Apabila bayangan
obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar dengan mengganti lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga
bunyi klik. Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang sama seperti
langkah e.
g.
Apabila
telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang
tidak lembab.
3.
Cara
membersihkan mikroskop
Bagian
mikroskop non optik yang biasanya terbuat dari logam atau plastik dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain flanel. Untuk membersihkan debu pada
bagian mikroskop yang sulit dijangkau
dengan kain fanel, maka dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan
kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisu lensa yang diberi
alkohol 70%. Jangan sekali-kali
membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain biasa karena
dapat menggores lensa atau merusak lapisan (coating) pelindung lensa.
Jangan lupa menghapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan
menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat
mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa.
Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas
suatukelalaian/kecerobohan. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat
dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati,
jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena
akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan
larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa
tindakan tersebut aman (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:58).
Pada saat kita mengamati benda/objek dengan mikroskop,
dapat terlihat noda/bintik-bintik hitam, serat-serat halus seperti benang,
buram, dan hal-hal lain yang mengganggu
pengamatan kita. Hal tersebut berarti, mungkin mikroskop sudah
terkena jamur atau mungkin sistem lensanya sudah rusak.
Jika terkena jamur, maka harus segera dilakukan
pembersihan dengan cara-cara sebagai berikut
: menyiapkan xylol/alkohol 90%, tisu lensa, dan cotton bud yang
akan digunakan untuk membersihkan lensa yang terinfeksi jamur. Hal-hal
yang harus dilakukan adalah melepaskan lensa okuler secara hati-hati,
kemudian membersihkan permukaan lensa
atas dan bawah dengan cotton
bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke
xylol/alkohol. Setelah itu menggosok dengan tisu lensa, dan memasukkan kembali ke dalam tabung mikroskop. Setelah
dibersihkan kemudian mengecek dengan cara melakukan pengamatan preparat
mikroskopis. Apabila lensa sudah
bersih tentu tidak akan ada lagi hal-hal
yang mengganggu pengamatan. Jika belum terlalu bersih maka memutar lensa okuler mikroskop untuk
memastikan bahwa kotoran itu masih berasal dari lensa okuler. Jika bintik atau
gangguan lain ada yang ikut berputar berarti okuler tersebut masih kotor
(kotoran masih nempel di bagian dalam lensa) (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2011:66).
Untuk lensa obyektif, melepaskan dengan hati-hati lensa
dari revolver, kemudian membersihkan dengan cotton bud ujung lensa
bagian bawah dan terakhir dengan tisu
lensa. Jika secara kasat mata lensa tersebut masih terlihat buram
berarti kotoran tersebut menempel pada lapisan
lensa bagian dalam. Jika demikian sistem lensa harus dibongkar dengan menggunakan alat tertentu. Bila
belum terampil atau tidak memiliki pengalaman dalam membongkar bagian lensa
jangan melakukan sendiri, lebih baik memanggil
teknisi dari supplier mikroskop yang lebih berpengalaman untuk meminimalkan resiko
lensa menjadi rusak karena “human error” (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2011:66-67).
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Panduan Teknis Perawatan
Peralatan Laboratorium Biologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2011.
Bas rinjani summit adalah agent di senaru villege mugkn ad yg mau trekking di rinjani bisa klik web site kami di www.rinjanisenarutrekking.com
ReplyDeletemakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali. ditunggu artikel menarik lainnya ya. Sukses selalu. kunjungi juga website kami http://servismikroskop.com/
ReplyDelete