Monday, January 19, 2015

Cara menyimpan, menggunakan, dan membersihkan mikroskop



1.    Cara menyimpan mikroskop
Alat yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan  khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam menyimpan alat di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat. Cara  memperlakukan alat di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di  laboratorium (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:22) yaitu :
a.    Aman
Alat yang mudah dibawa, harganya mahal, peka dan mudah rusak, hendaknya disimpan  tersendiri dalam laci atau lemari yang terkunci supaya aman dari pencuri dan kerusakan.
b.    Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat, maka alat tersebut perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan  alat (lemari, rak atau laci).
c.    Mudah dicapai/diambil
Alat yang sering digunakan hendaknya disimpan sedemikian sehingga mudah  diambil dan dikembalikan.
Mikroskop merupakan alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban, di daerah yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus hati-hati, karena pada daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan besar akan  ditumbuhi  jamur.
Pemeliharaan mikroskop sangat diperlukan dalam rangka kesinambungan  kegiatan laboratorium yang membutuhkan mikroskop sebagai alat bantu. Beberapa hal  yang harus diperhatikan terkait pemeliharaan mikroskop (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:57-59) antara lain :
a.    Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap  asam dan basa. Untuk menciptakan lingkungan tempat penyimpanan mikroskop  tidak lembab, lemari  atau kotak tempat mikroskop disimpan harus diberi silika gel  yang bersifat higroskopis. Selain itu dapat pula diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
b.    Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop yang telah dipakai. Jangan sekali-kali menyimpan mikroskop yang preparatnya masih tertinggal di atas meja mikroskop. Selain merupakan pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan juga  dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada preparat yang pada akhirnya akan mengkontaminasi lensa.
c.    Sebelum menyimpan mikroskop, lensa objektif diauhkan dari meja preparat dengan  memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu  dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (untuk mikroskop listrik).
2.    Cara menggunakan mikroskop
Berikut ini cara menggunakan mikroskop yang benar dan benar (Departemen Pendidikan Nasional, 2008) :
a.    Meletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan  pemakai.

b.    Memutar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ‘klik’pada revolver.


c.    Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang  berbentuk bulat (lapang pandang).



d.   Menempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.


e.    Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam atau memfokuskan memutar pemutar halus.



f.     Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar dengan mengganti lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang sama seperti langkah e.


 
g.    Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
3.    Cara membersihkan mikroskop
Bagian mikroskop non optik yang biasanya terbuat dari logam atau plastik dapat dibersihkan dengan menggunakan kain flanel. Untuk membersihkan debu pada bagian  mikroskop yang sulit dijangkau dengan kain fanel, maka dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor)  dibersihkan  dengan menggunakan tisu lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali  membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain biasa karena dapat menggores lensa atau merusak lapisan (coating) pelindung lensa. Jangan lupa menghapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga  partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:58).
Pada saat kita mengamati benda/objek dengan mikroskop, dapat terlihat noda/bintik-bintik hitam, serat-serat halus seperti benang, buram, dan hal-hal lain yang  mengganggu pengamatan kita. Hal tersebut berarti, mungkin mikroskop sudah terkena jamur atau mungkin sistem lensanya sudah rusak.
Jika terkena jamur, maka harus segera dilakukan pembersihan dengan cara-cara sebagai berikut  : menyiapkan xylol/alkohol 90%, tisu lensa, dan cotton bud yang akan digunakan untuk membersihkan lensa yang terinfeksi jamur. Hal-hal yang harus dilakukan  adalah  melepaskan lensa okuler secara hati-hati, kemudian membersihkan permukaan lensa  atas dan bawah dengan cotton  bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu  ke  xylol/alkohol. Setelah itu menggosok dengan tisu lensa, dan memasukkan  kembali ke dalam tabung mikroskop. Setelah dibersihkan kemudian mengecek dengan cara melakukan pengamatan preparat mikroskopis. Apabila lensa sudah bersih tentu  tidak akan ada lagi hal-hal yang mengganggu pengamatan. Jika belum terlalu bersih  maka memutar lensa okuler mikroskop untuk memastikan bahwa kotoran itu masih berasal dari lensa okuler. Jika bintik atau gangguan lain ada yang ikut berputar berarti okuler tersebut masih kotor (kotoran masih nempel di bagian dalam lensa) (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:66).
Untuk lensa obyektif, melepaskan dengan hati-hati lensa dari revolver, kemudian membersihkan dengan cotton bud ujung lensa bagian bawah dan terakhir dengan tisu  lensa. Jika secara kasat mata lensa tersebut masih terlihat buram berarti kotoran  tersebut menempel pada lapisan lensa bagian dalam. Jika demikian sistem lensa harus  dibongkar dengan menggunakan alat tertentu. Bila belum terampil atau tidak memiliki pengalaman dalam membongkar bagian lensa jangan melakukan  sendiri, lebih baik memanggil teknisi dari supplier mikroskop yang lebih berpengalaman untuk meminimalkan resiko lensa menjadi rusak karena “human error” (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:66-67).


Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium Biologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2011.

2 comments:

  1. Bas rinjani summit adalah agent di senaru villege mugkn ad yg mau trekking di rinjani bisa klik web site kami di www.rinjanisenarutrekking.com

    ReplyDelete
  2. makasih artikelnya sangat bermanfaat sekali. ditunggu artikel menarik lainnya ya. Sukses selalu. kunjungi juga website kami http://servismikroskop.com/

    ReplyDelete